EFGR

Rabu, 23 Februari 2011

penempatan instrumen studio

BAB I
A. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persyaratan bagi seorang penata suara adalah memahami berbagai jenis dan frekuensi respon (polarity) mikrofon dan pemahaman terhadap berbagai karakter sumber suara. Kemampuan tersebut sangat membantu perencanaan dalam penempatan mikrofon dan mengoptimalisasikan kerja mikrofon yang akan digunakan. Penggunaan berbagai jenis mikrofon (multi microphone) untuk menangkap berbagai sumber suara baik dari segi karakter, lokasi, akustik maupun situasi memerlukan perencanaan yang baik. Setiap sumber suara menghendaki mikrofon yang belum tentu sama polanya.

1.2. Tujuan
Untuk menambah wawasan tentang mikropon, karakteristiknya dan penempatan mikropon sesuai karakteristiknya. Dan sebagai tambahan bahan pembelajaran siswa. 
BAB II
B. PEMBAHASAN
2.1. Mikropon
Mikropon adalah alat yang dipergunakan untuk menangkap suara sebelum suara tersebut dapat didengar kembali melalui pengeras suara (loud speaker). Dengan pengertian singkat, mikropon adalah alat pengubah (transductor) tegangan akustik menjadi tegangan atau getaran elektrik (getaran listrik).
2.2. Macam Mikropon
Mikropon memiliki beberapa tipe yang masing-masing mempunyai karakter sendiri. Efek suara yang dihasilkan pun berbeda-beda. Beberapa macam mikropon adalah sebagai berikut.
 Ribbon Microphone
Mikropon tipe ini bekerja berdasarkan perubahan energi yang dihasilkan oleh pergerakan pita logam yang berada ditengah-tengah magnet permanent, pergerakan pita logam yang juga berfungsi sebagai membran dan sebagai penghantar arus listrik yang besarnya sesuai dengan kuat dan lemahnya suara yang diterima oleh mikropon. Mikropon ini tidak tahan terhadap desis angin, dan sangat bagus untuk rekaman yang dilakukan di dalam studio rekaman (indoor), dilengkapi dengan selector V untuk voice dan M untuk musik.


 Dynamic Microphone
Mikropon ini menggunakan sistim kerja magnetik dan lilitan (coil). Cara kerja mikropon ini adalah ketika sumber suara menggetarkan membran, maka membran akan bergetar bersama lilitan yang berada pada tengah-tengah magnet permanen. Getaran lilitan yang memotong garis-garis medan magnet mengakibatkan perubahan tegangan arus listrik (energi) pada kedua ujung kawat lilitan yang akan diteruskan kepada penguat amplifier. Besar kecilnya energi yang dihasilkan oleh lilitan tersebut sangat tergantung dari intensitas dan frekuensi suara yang membentur membran mikropon.

 Condensor Microphone
Mikropon yang bekerja dengan perubahan reaktansi (capasitor) dan tegangan (catu daya), akibat getaran membran menimbulkan perubahan-perubahan arus sesuai dengan sumber suara yang diterima oleh membran Mikropon. Dua lempengan logam yang dipasang saling berhadapan yang diberi catu daya memiliki sifat sebagai capasitor (c) dan perubahan salah satu lempengan akibat getaran membran menghasilkan rektansi (Xc). Oleh karena tegangan yang diberikan tetap, maka arus yang mengalir menghasilkan perbedan frekuensi capasitor (Fc) sesuai dengan kuat dan lemahnya suara yang membentur membrane Mikropon. Condensor microphone level output-nya rendah dan impedansinya tinggi sehingga output frekuensi responnya terpengaruh oleh panjang kabel penghubung ke amplifier. Pengoperasian mikropon ini menggunakan catu daya yang cukup.

 Wireless Microphone
Jenis mikropon ini dilengkapi dengan pemancar (transmitter) dan pesawat penerima (reciever). Cara kerja wireless microphone (mikropon tanpa kabel) jenis ini sangat tergantung dengan catu daya atau baterai. Kelebihan mikropon ini adalah sangat nyaman karena pemakainya dapat bergerak bebas tanpa terganggu adanya kabel. Transmiternya memiliki pengatur level volume yang dapat diatur menyesuaikan dengan level input audio mixer.



2.3. Karakteristik Mikropon
Mikropon memiliki tipe dan karakteristik yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan kepekaan, teknik, dan arah penyerapan serta pengeluaran suara.
 Omni Directional Microphone
Mikropon yang memiliki tingkat kepekaan terhadap sumber suara dari segala arah dengan level yang sama. Omni Directional Microphone dapat menangkap suara dari semua arah atau dapat disebut juga dengan mikropon tanpa pola arah.

 Bidirectional Microphone
Mikropon ini memiliki tingkat kepekaan pada level yang sama dari dua arah, kebanyakan orang mengatakan mikropon stereo. Sebenarnya pengertian stereo sound berbeda dengan bidirectional patern, meskipun mikropon ini dapat menangkap sumber suara dari dua arah yang berlawanan.

 Uni Directional Microphone
Mikropon yang hanya mempunyai kepekaan dari satu arah, yaitu sumber suara yang berada di depan mikropon saja. Mikropon yang memiliki pola arah (patern/polarity) ini sering digunakan untuk penyiar, wawancara dan sangat baik dipergunakan untuk pertunjukan musik dan teater karena dapat membatasi atau mengurangi intervensi suara dari berbagai alat musik. Untuk drama di luar ruangan yang memiiki tingkat kebisingan tinggi, dapat menggunakan mikropon super/hiper cardioid (shotgun mic) di mana mikropon ini memiliki kepekaan pada sudut yang sempit sehingga dapat membatasi suara yang berasal dari sudut lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar